Friday, August 5, 2011

Lost in the Deep Jungle - Part 3

Lillian sangat panik begitu tahu ada seorang gadis misterius yang sempat mendatangi rumah besar Tom ini. Namun Yuri, yang tidak melihat dengan kepalanya sendiri juga masih belum yakin benar.

Lillian : Yuri, kita harus beritahu yang lain!
Yuri : Sabar, Kak! Lebih baik kita beritahu di saat yang tepat! Jika beritahu sekarang, mereka akan gegabah!
Chuck : Hey, apa yang kalian berdua lakukan di kamarku?!
Lillian : Waaa!!

Lillian sangat kaget begitu melihat sesosok Chuck yang berada di ambang pintu. Yuri juga hampir saja berteriak jika saja ia tidak menyadari lebih dulu bahwa yang berdiri tiba-tiba di sana adalah kakaknya sendiri.



Lillian : Hey, Chuck! Kamu ini mengagetkan saja! Apa yang kamu lakukan di sini?!
Chuck : Aduh, Kak Lil! Harusnya aku yang bertanya, kenapa Kakak ada di sini?

Lillian baru sadar bahwa kini ia sedang berada di kamar Dillon. Karena jendela kamar yang mengarah ke depan hanya jendela yang berada di kamar Susan dan Dillon saja.

Yuri : Kami hanya melihat-lihat, kok, Kak Chuck. Hahaha, tenang saja kami akan segera pergi.

Yuri menarik tangan Lillian menuju koridor kamar. Kemudian Yuri menutup pintu kamar Dillon agar Chuck tidak dapat mendengar pembicaraan mereka.

Yuri : Hmm, begini saja, Kak. Kita bicarakan ini ketika makan malam saja. Bagaimana?
Lillian : Benar ya? Nanti saat makan malam? Aku takut kita terlambat, Yuri. Bisa saja dia pencuri kecil, kan? Apa tujuannya ke rumah megah Tom ini jika bukan untuk mengambil barang mahal?
Yuri : Oke, oke. Tapi kita tetap harus bersabar.

Lillian mengangguk. Akhirnya mereka memutuskan untuk segera turun ke bawah dan bermain.


***

Satu jam kemudian..
Angela sudah bersiap untuk menjewer telinga Tom karena--lagi-lagi--mengambil salah satu boneka kesayangan Angela, Aurora.

Angela : Nah, Tom, jadi... maukah kamu mengembalikannya? Atau telingamu semakin membengkak?
Tom : Oke, oke. Aku akan kembalikan. Tapi lepaskan dulu tangannya. Bagaimana mau mengambilnya?
Phillip : Ayolah, Angela. Masa begitu saja marah?
Susan : Ini, Kak Angela. Aku sudah mendapatkannya. Kak Tom menyembunyikannya di bawah sofa ruang tengah.

Akhirnya, mau tidak mau Angela melepaskan tangannya dari telinga Tom yang sudah memerah.

Tom : Ih, sakit, tahu!
Lillian : Lagian, siapa suruh melakukan kenakalan begitu? (datang tiba-tiba)
Tom : Kok Lillian mendukung Kak Angela, sih?
Lillian : Kalau tidak, bisa-bisa aku tidak diizinkan tidur di kamarnya!
Angela : Hahaha, benar apa kata Lillian!

Tak lama sesudah menyiapkan makan malam, Kakek Stu datang menghampiri mereka berdelapan.

Stu : Kakek sudah menyiapkan makan malam. Ayo lekas mandi ya! Toilet perempuan ada di sebelah kanan, dan toilet laki-laki ada di sebelah kiri.
Susan : Kek, bagaimana dengan Tucker? Tucker juga ingin mandi!
Stu : Tenang saja. Kakek yang akan memandikan Tucker.
Angela : Aku yang mandi duluan!

Lillian terpaksa mengalah terhadap sang tuan rumah. Sedangkan Susan ingin mengelus-elus Tucker dulu sebelum akhirnya harus meninggalkan Tucker di halaman belakang.

Tom : Kalau begitu aku juga mandi duluan ya!
Chuck : Kalau begitu, aku pinjam MP3 Player-nya ya, Kak!
Tom : Ya sudah, terserah!
Phillip : Tom, kamu punya bola basket?
Tom : Ada di gudang, Kak!
Phillip : Oke! Kuambil ya!

Yuri menatap Lillian sejenak sambil mengangkat kedua bahunya.

Stu : Kakek akan menonton TV selagi menunggu kalian semua untuk makan malam.
Yuri : Aku ikut, Kek!
Lillian : Hmm, sebaiknya aku ke halaman belakang bersama Susan.

Lillian berjalan ke arah pintu belakang yang terbuat dari kaca. Jadi Lillian bisa melihat Susan yang bermain bersama Tucker di kolam pasir. Lillian membuka pintu.

Lillian : Hey San!
Susan : Oh, hey Kak! Mau bermain dengan dengan Tucker?
Lillian : Tentu saja.

Lillian berjalan ke kolam pasir dan mengelus kepala Tucker. Lillian terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu.

Lillian : San, boleh aku bertanya sesuatu?
Susan : Soal apa?
Lillian : Kamu kenal Hye-seong?
Susan : Hye-seong? Maksud Kakak, Han Hye-seong?
Lillian : Eh, kamu tahu dari mana?
Susan : Mama bilang gadis itu suka berdiri di depan rumah kami. Mama pernah sekali mengobrol dengannya.
Lillian : Benarkah?
Susan : Iya. Mama kira ia penjual kue, rupanya bukan. Jadi...
Lillian : Jadi?
Susan : Jadi itu alasan kenapa aku tidak pernah lagi tidur di rumahku jika hanya sendirian. Gadis itu suka sekali berdiri di depan rumahku. Memangnya kenapa Kakak bertanya begitu?
Lillian : Aku berniat untuk menjemputmu. Tapi ketika aku sampai di sana, kamu tidak ada. Dan gadis itu ada di sana, memberitahu kamu ada di mana.
Susan : Kakak tidak bercanda, kan?!
Lillian : Tidak! Kupikir ia tetangga baru dekat rumahmu.
Susan : Aku takut kalau begini terus, Kak! Kita harus apa?!
Lillian : Yuri berencana akan memberitahu yang lain saat makan malam nanti!
Susan : Yuri juga tahu?
Lillian : Dari semula aku sudah memberitahu Yuri dan Chuck. Tapi ada hal lain yang tidak diketahui Chuck!
Susan : Apa itu, Kak?
Lillian : Tadi saat aku berada di kamar Dillon, gadis itu...
Susan : Ada apa, Kak?! Apa yang terjadi?!
Lillian : Ia berdiri di depan rumah Tom! Di depan rumah ini!

To be continue -->

No comments:

Post a Comment