Monday, July 25, 2011

Lost in the Deep Jungle - Part 2

Dalam perjalanan, mereka bertiga saling mengobrol. Tentunya mengobrol tentang keanehan gadis yang bernama Hye-seong itu.

Yuri : Kak Lil apa pernah melihat gadis itu sebelumnya?
Lillian : Sepertinya sih belum pernah.
Yuri : Rupanya bagaimana? Apa yang ia kerjakan saat ia memberitahu kakak?
Lillian : Pakaiannya kotor dan sangat lusuh. Dia membawa sebuah kantung berwarna hitam yang aku tidak tahu apa isinya.
Chuck : Untuk apa sih mengurus orang lain? Wah, kalau aku sih tidak mau main detektif-detektifan sama kalian.
Yuri : Siapa juga yang mau ajak kakak penakut seperti Kak Chuck
!

Akhirnya mereka sampai di depan rumah Tom. Dari luar rumahnya, terdengar suara Angela yang berteriak-teriak. Sepertinya Tom berbuat ulah lagi.

Lillian : Tom itu tidak pernah bisa berhenti mengganggu Kak Angela ya?
Chuck : Jangankan Kak Tom, aku saja sering sekali mengganggu Kak Angela. Mencuri bonekanya itu menyenangkan!
Yuri : Ah Kakak sama saja
!


Pintu rumah besar itu akhirnya terbuka. Seorang kakek tua membukakan pintunya. Dalam beberapa saat, Lillian, Chuck, dan Yuri langsung tersenyum lebar.

Chuck : Kakek Stu!
Lillian : Kakek Stu lama tidak berjumpa!
Yuri : Kakek Stu apa kabar?

Lillian, Chuck, dan Yuri segera memeluk kakek tua tersebut. Kakek Stu adalah kakek Tom dan Angela. Selama orangtua mereka pergi, biasanya Kakek Stu-lah yang merawat mereka. Meskipun Kakek Stu suka tertidur saat menjaga mereka, tetap saja mereka tetap menganggap Kakek Stu adalah perawat mereka yang setia.

Stu : Sudah lama kalian tidak kemari? Karena orangtua kalian kembali beberapa minggu ini ya?
Chuck : Iya, Kek! Sayangnya orangtua kami sudah pergi dari kemarin. Jadi kami menginap di rumah Susan.
Lillian : Orangtuaku baru berangkat tadi siang, Kek!
Stu : Aku sudah mendengarnya dari Phillip. Sepertinya kalian datang terlambat. Semua sudah berkumpul di sini. Bahkan Tucker sudah bermain dengan yang lainnya di halaman belakang.
Yuri : Benarkah? Jadi kapan kita akan membeli daging?
Stu : Daging? Terlalu cepat, Yuri. Acaranya saja baru dimulai besok.
Chuck : Ah sayang sekali! Padahal aku ingin cepat makan!
Lillian : Kamu ini pikirannya hanya makanan saja! Pantas saja badanmu besar begini.
Yuri : Hmm, Kek, boleh kami masuk?
Stu : Oh, tentu saja!

Kakek Stu segera menyilakan mereka masuk. Sesudah menutup pintu, Kakek Stu melangkah ke arah dapur.

Stu : Kakek akan menyiapkan snack. Kalian pergilah ke halaman belakang. Oh ya, letakkan ransel kalian di kamar atas terlebih dahulu. Lillian tidur bersama Angela, Chuck tidur bersama Dillon, dan Yuri tidur bersama Susan.
Lillian : Oke, kami akan ke atas!
Chuck : Aku mau segera ke halaman belakang, ah!
Yuri : Kak Chuck, letakkan ranselnya dulu! Nanti siapa yang akan mengangkut tas seberat itu?
Chuck : Ah, malas! Letakkannya nanti saja! (berlari ke arah belakang)
Yuri : Kak Chuck!
Lillian : Sudah biar saja, Yuri. Nanti kalau mandi biar dia kerepotan.
Yuri : Apa sih capeknya membawa tas sebentar saja?
Lillian : Ya sudah, ayo ke atas!

Yuri dan Lillian menaiki tangga bersama-sama. Sesampainya diatas, terdapat enam pintu di dalam lorong kecil yang menghubungkan antara kamar satu dengan yang lain.

Yuri : Wow, aku tidak tahu Kak Susan mengambil kamar yang mana. Semua pintu kamar tertutup. Kita harus mengeceknya satu-satu.
Lillian : Memangnya kamu hafal barang-barangnya Susan yang mana?
Yuri : Dia selalu meletakkan foto orangtuanya di dekat ranjang tidurnya.
Lillian : Kalau kamar Angela biasanya dipenuhi oleh boneka Barbie.

Akhirnya mereka pun membuka kamar satu persatu.

Lillian : Hmm, kalau ini sepertinya kamar Phillip dan Tom.
Yuri : Bagaimana kakak tahu?
Lillian : Itu ransel milik Phillip. Diatasnya juga terdapat raket badminton. Kalau di atas ranjang satunya terdapat pemutar MP3 milik Tom.
Yuri : Hmm, kak, sepertinya ini kamar Kak Angela.
Lillian : Benarkah?

Lillian memasuki kamar Angela. Benar sekali, temboknya dicat dengan warna pink yang dipadukan dengan warna ungu lavender. Juga terdapat list wallpaper yang bergambar Barbie.

Lillian : Sepertinya kamu benar. Mungkin kamarmu ada di sebelah kamarku.

Yuri membuka pintu yang letaknya tepat di samping kamar Angela. Pintu itu berada di tengah pintu kamar Angela dan pintu satunya yang belum dibuka.

Yuri : Ini hanya toilet, Kak. Sepertinya ini toilet untuk perempuan. Motifnya bunga-bunga.
Lillian : Kalau begitu mungkin di sebelahnya lagi.
Yuri : (membuka pintu) Benar. Ini kamar Susan. Warnanya temboknya kuning dan oranye. Dan ada list wallpaper bergambar daun musim gugur. Ini terlihat sangat keren.
Lillian : Kalau ini pintu kamar siapa ya?

Lillian membuka pintu yang letaknya tepat di depan kamar Susan.

Lillian : Ini kamar Dillon. Chuck akan tidur di sini. Gabungan warna hijau muda dan hijau tua pada temboknya sangat bagus. Ditambah dengan list wallpaper bergambar kendaraan yang berlalu lalang.
Yuri : Kalau pintu terakhir ini adalah pintu toilet laki-laki. Karena sangat polos.
Lillian : Dibanding dengan kamar ini, kamar Tom tetap paling bagus. Warna biru yang digabungkan dengan warna putih dengan list wallpaper bergambar superhero.
Yuri : Berarti Kakek Stu dan orangtua Kak Tom tidur di kamar bawah.

Lillian yang masih ada di kamar Dillon, mengamati pemandangan dari jendela kamar tersebut. Seketika, Lillian membelalakkan matanya.

Lillian : Yuri!

Yuri yang berada di pintu sebelah tentu saja segera berlari ke arah Lillian yang berteriak.

Yuri : Ada apa Kak?
Lillian : Dibawah sana! (menunjuk ke arah pemandangan di bawah jendela)
Yuri : (melongokkan kepalanya) Ada apa? Tidak ada apa-apa. Kakak mau mengagetkanku ya?
Lillian : Hah? (melongokkan kepalanya di jendela) Tapi sungguh, tadi ada seseorang di bawah sana. Berdiri diam. Dan wajahnya tidak jelas.
Yuri : Laki-laki atau perempuan?
Lillian : Sepertinya perempuan. Karena rambutnya sebahu. Tapi dia menunduk. Dan meremas tangannya.
Yuri : Sepertinya kita harus beritahukan ini ke yang lain. Mungkin saja itu maling.
Lillian : Atau mungkin saja...
Yuri : Gadis misterius yang Kakak temui tadi!

To be continue -->

No comments:

Post a Comment